Menurut WHO Indonesia Per Desember 2022, 372 dari 514 kabupaten (72,4%) di Indonesia telah dinyatakan bebas malaria. Namun di Indonesia bagian timur, banyak kabupaten/kota masih merupakan daerah endemis tinggi, berkontribusi lebih dari 90% kasus malaria yang dilaporkan secara nasional.

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di banyak negara tropis dan subtropis. Meskipun penanganan dan pencegahan telah berkembang, malaria masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, terutama di wilayah dengan sistem kesehatan yang terbatas.
Penyebab Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang terdapat dalam lima spesies utama: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium knowlesi. Parasit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Anopheles yang terinfeksi. Ketika nyamuk menggigit manusia, parasit masuk ke aliran darah dan berkembang biak di hati sebelum menginfeksi sel darah merah.
Gejala Malaria
Gejala malaria biasanya muncul antara 10 hingga 15 hari setelah seseorang tergigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala-gejala umum termasuk:
- Demam tinggi
- Menggigil
- Keringat berlebihan
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Nyeri otot dan sendi Jika tidak diobati, malaria dapat menyebabkan komplikasi serius seperti anemia parah, gagal ginjal, kejang, dan bahkan kematian, terutama pada anak-anak dan ibu hamil.
Pencegahan Malaria
Meskipun malaria dapat diobati, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk menghindari penyebaran penyakit ini. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah malaria:
- Menghindari Gigitan Nyamuk
- Gunakan kelambu saat tidur, terutama di daerah endemik malaria.
- Semprot ruangan dengan insektisida untuk membunuh nyamuk.
- Gunakan krim atau losion anti nyamuk dan pakaian panjang untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Penggunaan Obat Anti-Malaria
- Orang yang bepergian ke daerah endemik malaria disarankan untuk mengonsumsi obat pencegah malaria. Obat ini harus diminum sebelum, selama, dan setelah kunjungan ke daerah tersebut sesuai anjuran dokter.
- Pengendalian Vektor
- Program pengendalian vektor, seperti penyemprotan insektisida di wilayah-wilayah berisiko tinggi, penting dalam mencegah penyebaran nyamuk.
- Penyuluhan dan Edukasi
- Edukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan malaria dan cara menghindari gigitan nyamuk sangat penting, terutama di daerah dengan tingkat kejadian malaria yang tinggi.
Pengobatan Malaria
Malaria dapat diobati dengan obat antimalaria, namun jenis obat yang digunakan tergantung pada jenis parasit yang menyebabkan infeksi. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Pengobatan biasanya melibatkan kombinasi obat untuk memastikan seluruh parasit di dalam tubuh berhasil dihilangkan.
Kesimpulan
Malaria masih menjadi ancaman global, khususnya di negara-negara berkembang. Pencegahan dan edukasi merupakan langkah utama dalam memerangi penyebaran malaria. Dengan menghindari gigitan nyamuk, menggunakan obat pencegah malaria, dan memberdayakan masyarakat melalui edukasi, kita bisa menekan angka kejadian malaria dan menyelamatkan banyak nyawa