
Ketika bayi di bawah 1 tahun mengalami demam atau panas, orang tua sering kali merasa khawatir. Suhu tubuh bayi yang tinggi dapat menjadi tanda bahwa tubuhnya sedang melawan infeksi, tetapi penting untuk memahami gejala-gejala yang muncul dan kapan harus mengambil tindakan lebih lanjut. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa gejala umum panas pada bayi, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk merawatnya.

Gejala Panas pada Bayi di Bawah 1 Tahun
- Pipi Merah dan Kulit Hangat
Salah satu tanda awal bayi mengalami demam adalah pipi yang memerah dan kulit yang terasa lebih hangat dari biasanya, terutama di area dahi dan tubuh. Demam biasanya ditandai dengan suhu tubuh di atas 38°C. - Rewel dan Gelisah
Bayi yang demam sering kali menjadi lebih rewel dan sulit ditenangkan. Mereka mungkin menangis lebih sering dan merasa tidak nyaman, terutama saat berada di tempat tidur. - Nafsu Makan Menurun
Bayi dengan suhu tubuh yang meningkat mungkin akan kehilangan nafsu makan. Mereka cenderung menolak ASI atau susu formula yang biasanya mereka konsumsi dengan baik. - Perubahan Pola Tidur
Demam dapat mengganggu pola tidur bayi. Beberapa bayi mungkin tidur lebih lama dari biasanya, sementara yang lain justru sulit tidur karena ketidaknyamanan. - Muntah atau Diare
Pada beberapa kasus, bayi dengan demam juga bisa mengalami muntah atau diare, yang sering kali menjadi tanda bahwa tubuhnya sedang berusaha melawan infeksi virus atau bakteri. - Menarik Telinga atau Menggosok Mata
Jika bayi sering menarik telinga atau menggosok matanya, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa tidak nyaman. Tindakan ini sering kali menunjukkan bahwa ada infeksi atau ketidaknyamanan di tubuh mereka, yang mungkin terkait dengan demam.
Langkah-Langkah Penanganan
- Pantau Suhu Tubuh
Gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh bayi. Jika suhu tubuhnya di atas 38°C, itu menandakan demam. Pastikan pengukuran dilakukan dengan benar menggunakan termometer yang sesuai, seperti termometer dahi atau rektal untuk bayi. - Berikan Cairan yang Cukup
Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik. Jika bayi masih menyusui, sering-seringlah memberikan ASI. Cairan tambahan seperti air tidak disarankan pada bayi di bawah 6 bulan, kecuali dengan petunjuk dokter. - Pakaikan Pakaian yang Ringan
Kenakan pakaian yang tipis dan nyaman pada bayi, serta hindari selimut yang terlalu tebal. Pakaian ringan membantu tubuh bayi mengatur suhu dengan lebih baik. - Buat Lingkungan yang Sejuk
Pastikan ruangan tempat bayi beristirahat memiliki sirkulasi udara yang baik. Gunakan kipas angin atau AC pada suhu yang sejuk, tetapi jangan langsung mengarahkan ke tubuh bayi. - Obat Penurun Panas (Jika Diperlukan)
Jika bayi tampak sangat tidak nyaman, Anda dapat memberikan obat penurun panas khusus bayi, seperti paracetamol, dengan dosis yang tepat sesuai dengan usia dan berat badan bayi. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat. - Kapan Harus ke Dokter?
Segera bawa bayi ke dokter jika:- Suhu tubuhnya lebih dari 38°C dan tidak turun setelah 48 jam.
- Bayi berusia di bawah 3 bulan.
- Bayi mengalami kejang, sulit bernapas, atau sangat lemas.
- Ada tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering, tidak ada air mata saat menangis, atau tidak buang air kecil selama 8 jam.
Kesimpulan
Gejala panas atau demam pada bayi di bawah 1 tahun perlu diawasi dengan baik. Meskipun demam adalah respons alami tubuh melawan infeksi, orang tua harus selalu waspada terhadap tanda-tanda yang lebih serius. Dengan perawatan yang tepat dan memahami gejala-gejala yang muncul, orang tua dapat membantu bayi melewati masa demam dengan lebih nyaman dan cepat sembuh.